Movies

Tumbbad: Film Fantasi yang Mengusung Dark Mitology

Written by Kreta Amura · 3 min read >
Review Film Tumbbad: Fantasi yang Mengusung Dark Mitology

Movies

Tumbbad: Film Fantasi yang Mengusung Dark Mitology

Written by Kreta Amura · 3 min read >

Sebenarnya, saya sudah lama menonton film ini. Sekitar Januari atau Februari 2019 yang lalu. Selang beberapa bulan setelahnya, saya merasa begitu terbebani karena harus melewatkan film bagus yang satu ini. Demi menuntaskan tanggung jawab dan beban moral pada diri sendiri, maka review ini saya hadirkan untuk para pembaca.

Tumbbad merupakan film yang berasal dari India, yang mana mengangkat mitologi lokal tentang para dewa. Setting awal dari kisahnya memang tidak begitu jelas, tapi hal tersebut tidak mengurangi keseruan. Sebagaimana apa yang bisa saya interpretasikan, Tumbbad berkisah tentang sebuah keluarga miskin yang menjaga sebuah mansion karena percaya di dalamnya ada harta karun yang tak terhingga jumlahnya.

Sebuah bencana membuat keluarga tersebut pada akhirnya meninggalkan mansion itu. Meninggalkan seorang Nenek yang diduga telah dikutuk dengan kehidupan abadi namun terus kelaparan karena kutukan Dewa yang telah dilupakan, dan namanya dihapuskan dari semua kitab suci Hindu.

Tapi Sang Anak tidak ingin upaya keluarganya selama ini menjadi sia-sia. Selang bertahun-tahun kemudian, setelah Sang Anak telah dewasa, dia kembali ke kampung halamannya, dan mendapati Nenek yang mereka tinggalkan dahulu benar-benar masih hidup, meskipun kondisinya sudah sangat—anda harus melihatnya sendiri agar tahu maksud saya.

Jika kutukan itu benar, itu berarti keberadaan harta karun tersebut juga benar. Setelah berhasil mengulik keberadaan harta karun dari mulut Nenek yang memohon-mohon untuk segera dihabisi saja, Sang Anak akhirnya pergi mencari harta karun tersebut. Tapi untuk usaha untuk mendapatkannya tidaklah semudah apa yang dibayangkan para pemirsa.

Dari sini, kisah penuh misteri dan aksi menegangkan pun berlangsung. Mampukah Sang Anak mendapatkan kekayaan yang tak terbatas, bertahan hidup dan mewariskan rahasia tersebut dari generasi ke generasi, sekaligus menghindari kutukan yang menjatuhkan para pencari harta seperti sebelum-sebelumnya?

CGI yang Kurang Memadahi namun Masih Bisa Dianulir

Film India dan Indonesia bisa dikata sebelas duabelas. Tidak hanya dari segi sinetron yang nggak masuk akalnya kelewat batas, dari segi animasi ataupun CGI pun bisa dibilang hampir serupa. Akan tetapi, saya bisa katakan bahwa film India lebih banyak menghasilkan film-film yang berkualitas pula.

Meskipun kualitas CGI dan animasi dalam Tumbbad bisa dikatakan rendah, namun saya tidak begitu terganggu. Karena saya sangat menikmati jalan ceritanya, seolah saya sedang terbius dan mampu mengabaikan berbagai detail yang membuat saya mungkin akan mengakhiri sesi menonton seperti pada film-film yang lain.

Perpaduan antara Misteri, Aksi dan Fiksi yang Mengagumkan

Pada awal cerita, kita akan disuguhkan dengan horror dan misteri yang membuat kita begitu penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Di pertengahan film, mulai masuk adegan-adegan aksi Sang Anak yang berusaha untuk mendapatkan harta karun, sekaligus menghindari kutukan Hastar, Sang Dewa yang Jatuh.

Sementara itu pada akhir cerita, kita akan disuguhkan dengan ending yang menurut saya tidak hanya memuaskan, namun juga membuat penonton sejenak merenung. Jika suatu saat nanti kita diberikan berkah yang sama, mana yang akan kita pilih.

Sebenarnya, apa yang disuguhkan dalam film ini merupakan simbolisasi kehidupan manusia modern, yang tak lepas dari tema-tema tentang hasrat dan keserakahan manusia. Antara karir dan gelimang harta yang ditawarkan oleh metropolitan, namun menjebak bak kerangkeng besi perbudakan, atau kehidupan sederhana jauh di pedalaman.

Jalan Cerita yang Rapi, dan Logika yang Sempurna

Meskipun di awal sebelumnya saya berkata bahwa film Indonesia dan India bisa dikata sebelas dua belas, namun untuk jalan cerita sendiri bisa dikata Tumbbad memiliki keunggulan yang tidak pernah saya lihat pada genre-genre film yang sama baik di India, maupun di Indonesia.

Genre serupa pada kelasnya menawarkan fantasi dan horor yang kelewat batas, banyak plot hole di sana-sini, serta ketidak wajaran yang merendahkan akal sehat. Namun, Tumbbad menghadirkan sebuah cerita yang sederhana, berlangsung mulus, rapi, dan seolah tanpa cela sedikitpun.

Motivasi dari setiap karakter sangat konsisten. Setting dan narasi besarnya dapat terlihat dari awal penayangan. Dan pada akhir cerita, Tumbbad sukses membuat saya bertanya-tanya. Apakah mitologi lokal yang diangkat benar-benar ada, hingga saya melakukan riset kecil-kecilan pada peramban yang saya miliki—dan ini, untuk genre fiksi fantasi merupakan sebuah keberhasilan yang luar biasa.

Akan tetapi, saya mendapati bahwa legenda Hastar ternyata fiktif belaka. Saya tidak mendapatkan satu pun teks dan informasi spesifik tentangnya. Namun, hal tersebut justru sempurna. Karena sedari awal Hastar dinarasikan sebagai Dewa yang telah jatuh, dan keberadaannya telah dihapuskan dari kitab suci manapun.

Mereka yang Harus Menonton Film Ini

Tumbbad sangat relevan untuk ditonton dari kalangan dan lapisan usia manapun. Terkhusus bagi kamu pecinta fiksi, fantasi, horror, aksi dan misteri, Tumbbad bisa menyembuhkan dahagamu terhadap kombinasi genre-genre di atas yang belakangan tak lebih dari sekedar zonk belaka.

Saya bisa katakana zonk, karena kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan jump scare, kisah fantasi yang terlalu tinggi, aksi yang nggak relevan dengan jalan cerita, atau bahkan misteri yang mengada-ada.

Potensi-Potensi di Masa Depan

Kisah Tumbbad dikemas dengan sangat apik, hingga saya sendiri menantikan versi yang lebih baik pada lima atau sepuluh tahun setelah ini. Jika bukan karena visual yang buruk, mungkin film ini akan mendapatkan beberapa penghargaan, dan diputar di berbagai bioskop di seluruh dunia. Sayangnya, film ini bahkan tidak pernah di tayangkan di Indonesia sendiri.

Padahal menurut saya, film ini bisa menjadi referensi bagi kita, yang memiliki kisah dan mitologi yang tak kalah kayanya dengan yang dimiliki oleh India.

Saya akan memberikan 4/5 untuk film ini.

Poster official film Tumbbad via himpawards.com

Written by Kreta Amura
Ada banyak keajaiban yang tercipta dari kesendirian seorang insan. Bayangkan, apa yang bisa dicapai umat manusia dengan suatu kebersamaan? Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *