Saya tahu novel ini dari Instagram Dee Lestari. Berdasarkan nukilan-nukilan tentang artwork buku ini di postingan instagram, sepertinya akan sangat menarik. Sedangkan, kualitas tulisan seorang Dee tidak selayaknya diragukan lagi. Saya tidak bisa memberikan banyak ulasan detail di sini, karena sebenarnya saya baru benar-benar menuliskan resensi ini 4/5 bulan setelah saya membacanya. Jadi, harap dimaklumi apabila ada beberapa kesalahan ataupun ketidaksesuaian.
Judul | Aroma Karsa |
Penulis | Dee Lestari |
Penerbit | Bentang Pustaka |
Cetakan | Pertama, Mei 2018 |
Genre | Fiksi, Fantasi, Romansa, Misteri |
Halaman | 702 |
Harga | 135.000 |
Sinopsis
Aroma Karsa bercerita tentang pencarian Puspa Karsa, tanaman legendaris yang pada awalnya dikira hanya dongeng belaka, dan tersembunyi di tempat rahasia. Puspa Karsa ini, hanya bisa diidentifikasi melalui aroma. Membuat beberapa tokoh yang memiliki bakat penciuman super seperti Jati Wesi dan Tanaya Suma bertemu.
Pertemuan antara keduanya tidak bermula dengan baik. Tanaya Suma, anak sulung dari Raras Parayagung menganggap kehadiran Jati Wesi penuh dengan presepsi dan pandangan yang negative. Namun, intensitas yang ada pada keseharian mereka menumbuhkan rasa biasa, dan bahkan cinta.
Berpijak pada obsesi keluarga untuk menemukan Puspa Karsa, Raras Parayagung, pemilik perusahaan kosmetik sukses dan ternama, mengirim anak sulungnya dan Jati Wesi dalam sebuah ekspedisi untuk mencari Aroma Karsa.
Melalui ekspedisi tersebut, berbagai misteri mulai terkuak. Tentang dosa-dosa yang dilakukan oleh Raras Parayagung pada ekspedisi sebelumnya, jati diri Jati Wesi dan Tanaya Suma, hingga sosok sebenarnya dari ‘Aroma Karsa’.
Semua gambaran dan kisah tersebut begitu mengalir, hingga pembaca tidak sadar telah berada di penghujung kisah, dan mendamba beberapa lembar tambahan yang penuh kisa. Dee Lestari menghadirkan sebuah twist yang menarik, dan tidak dipaksakan. Sangat cocok bagi anda penggemar misteri, fantasi namun tetap ringan dan tidak berbelit.
Desain & Tampilan Sampul
Saya tidak sempat melakukan pre-order buku ini, dan ya, saya harus membeli sesuai dengan label harga, yang menurut saya mahal, namun tetap worth it. Seperti apa yang saya bayangkan, sampul dan artwork dari buku ini begitu berkesan. Menjadi satu dan membangun sebuah harmoni tersendiri bagi pasang mata yang melihatnya. Sementara itu, blurb di bagian belakang buku membuat saya tidak ragu untuk segera ke kasir dan menyelesaikan pembayaran.
Ide Cerita, Plot dan Logika Penulisan
Ide cerita yang diangkat dari tulisan ini cukup unik, karena melibatkan dominasi indra penciuman, yang langsung mengingatkan saya dengan film Perfume, saya tidak pernah/sempat membaca novelnya. Dee cukup berani membawakan konsep ini, konsep yang tidak semua penulis bisa taklukkan tanpa riset yang mendalam dan deskripsi yang benar-benar mewakili dari aroma dan rasa.
Plot cerita dalam Aroma Karsa sendiri cukup halus, tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat. Sayangnya, pada beberapa bab terakhir, yang merupakan klimaks dari kisah ini, Dee seperti sedang tergesa-gesa, atau mungkin menghemat kata agar tidak membuang halaman lebih banyak lagi. Padahal, para pembaca, saya yakin sangat enjoy dengan bab terakhir, dan mereka tidak akan keberatan, saya rasa, sebagaimana saya, jika ditambah seratus atau dua ratus halaman lagi.
Dari segi logika penulisan, meskipun ini merupakan fiksi-fantasi, namun fantasinya belum benar-benar terasa hingga akhir bab. Percampuran antara unsur sejarah, budaya, dan latar yang nyata membuat gambaran tentang setting dan kejadian menjadi sangat realistik, membuat saya terkadang bingung, sukar membedakan mana yang benar-benar orisinil atau ada, mana yang murni imajinasi dari Dee sendiri.
Gaya Bahasa dan Diksi
Diksi dan Gaya bahasa yang digunakan menggambarkan Dee sekali. Tidak begitu mendayu-dayu, santai dan gurih. Dipenggal dengan porsi yang sangat pas, tidak terlalu pendek, tidak juga terlalu panjang. Namun, sensasi misteri dan teka-teki yang disajikan dalam setiap penggalan tersebut mampu membuat pembaca penasaran, sehingga seolah selalu dibisiki ‘satu halaman lagi’ dan begitu terus sampai seluruh novel tidak terasa benar-benar akan habis terbaca.
Keunggulan dan Kelemahan Novel
Setidaknya, ada tiga hal yang paling saya suka dari novel Aroma Karsa. Pertama, kehadiran latar sejarah dan kebudayaan lokal yang dapat memberikan wawasan pada para pembaca. Namun sayangnya, gambaran dan nilai-nilai tersebut menurut saya kurang dieksplorasi lebih dalam. Seperti hanya numpang lewat saja.
Kedua, mengangkat salah satu mahluk mitologi lokal, yaitu Banaspati, dan beberapa mahluk fantasi lainnya. Saya sangat menghargai penulis yang berani untuk mengangkat tema dan karakter mitologi lokal, karena selain memberikan pengetahuan, juga sekaligus memberikan penghargaan dan penyadaran terkait seberapa kayanya materi literasi yang bisa dikembangkan di nusantara.
Ketiga, fiksi-fantasi namun sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dee tidak langsung membawa para pembaca ke dalam dunia fantasi. Namun dia memperkenalkan berbagai latar belakang dan kehidupan sehari-hari, sehingga para pembaca dapat terhanyut ke dalam ‘kebohongan’ atau fantasi yang disajikan kemudian.
Saya tidak menemukan beberapa kelemahan yang begitu berarti dalam tulisan ini. Hanya saja, novel yang satu ini bisa saya katakana tidak seperti novel-novel Dee lainnya yang sarat akan makna dan quotes-qutes keren. Keunggulannya sebatas dari ide cerita, kisah cinta, serta tentunya ending yang membuat bulu kuduk merinding abis. Saya sangat menantikan sekuel dari Aroma Karsa, meskipun sepertinya cukup sulit untuk diwujudkan dan ada tandingannya.
Penilaian & Kesimpulan
Saya akan memberikan nilai 4.2/5 untuk novel Aroma Karsa. Jika anda ingin membaca sebuah novel fantasi, maka saya akan menyarankan untuk membaca novel ini. Aroma Karsa bukan jenis fantasi tingkat tinggi, jadi anda tidak perlu pusing membayangkan banyak detil yang kurang familier. Malahan, novel ini sagat dekat dengan keseharian dan kehidupan kita. Saya menyarankan karena Aroma Karsa sangat relevan dengan nilai sejarah, serta pengetahuan lokal nusantara.