Meskipun beberapa penulis mengatakan bahwa writer’s block sebenarnya tidak ada, namun beberapa cara yang biasa saya lakukan untuk mengatasi writer’s block mungkin akan sangat membantu jika anda benar-benar bertemu dengan mahluk mengerikan yang satu ini.
Sebagai seorang penulis, saya mengidentifikasi diri saya sendiri dan banyak dari rekan saya, memiliki perangai yang sama ketika sedang fokus dalam menulis. Perangai tersebut adalah kecenderungan untuk abai dengan lingkungan seikitar. Khususnya, ketika mood menulis sedang bagus-bagusnya, atau ketika inspirasi sedang mengalir dengan sangat liarnya.
Pada kondisi tersebut, interupsi kecil akan menjadi sangat menjengkelkan. Saya dan mungkin anda, akan menempatkan beberapa benda seperti buku saku, bulpoin, earphone, gelas, atau benda-bena lain yang paling sering digunakan di tempat yang paling mudah dijangkau untuk meminimalisir jeda dalam menulis.
Hal seperti ini, berimbas pada kondisi kamar atau ruang kerja yang mungkin bisa dibilang mengerikan. Saya tidak berniat untuk melakukan generalisir, tapi dari apa yang saya ketahui, dari beberapa kenalan yang saya miliki, baik itu seorang penulis, ataupun akademisi tersohor, memiliki tabiat buruk dan masalah kronis dalam kebersihan dan kerapihan kamar.
Jika anda merasa apa yang saya katakan salah, anda boleh membantah melalui kolom komentar. Saya sangat terbuka, dan saya sebenarnya juga penasaran apakah tabiat tersebut hanya diidap oleh saya dan orang-orang di sekitar saya, atau banyak dari penulis lainnya juga memiliki kesamaan sifat yang sungguh tidak terpuji.
Tapi jika hal itu benar, maka mungkin apa yang anda identifikasikan sebagai writer’s block atau kebuntuan adalah kepenatan yang terakumulasi dan menyumbat jalan pikir dan imajinasi anda untuk mengalir, tanpa pernah anda sadari karena terlalu sering untuk menunda-nunda dalam membereskan kamarnya.
Jika hal itulah yang anda alami, maka tidak ada yang bisa anda lakukan di depat komputer. Satu-satunya jalan ialah dengan meluangkan waktu anda untuk mengorganisir barang-barang anda, mengembalikannya pada tempatnya, sehingga cara berpikir anda pun mudah-mudahan ikut terorganisis dan dapat mengalir sebagaimana udara segar mengisi suasana kamar atau ruang kerja anda.
Hal yang sama berlaku pada beberapa tanggung jawab kecil seperti membuang sampah, mengepel lantai, mencuci piring, atau mencuci baju yang tanpa anda sadari menambah beban pikir sehingga ide-ide yang anda harapkan keluar tersumbat layaknya saluran air yang mampet. Tidak hanya membuat pekerjaan anda tak kunjung usai, kondisi tersebut dapat menyebabkan aroma busuk yang sangat mengganggu. Dalam konteks pikiran, aroma busuk ini dapat mewujud dalam emosi yang tidak stabil, hingga munculnya kebiasaan buruk baru seperti ngupil sembarangan atau berzina dengan kecoa. Well, saya kurang tahu gejala kebusukan apa yang sudah pernah anda alami.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak. Toh dengan writer’s block yang anda alami, anda tidak akan mendapatkan apapun jika memaksa untuk tetap berada di depan komputer atau laptop. Alirkan udara segar dengan membereskan hal-hal kecil yang seharusnya memang segera dibereskan. Latihlah cara berpikir anda dengan mengorganisir barang-barang agar terlihat lebih rapi dan estetik. Jika memiliki waktu luang, anda juga sangat saya sarankan untuk mendesain ulang kamar atau ruang kerja.
Anda akan mendapati prespektif yang baru di ruang kerja yang berbeda. Semoga beruntung!