Sejujurnya, saya tertarik untuk membeli novel ini karena terpapar oleh feed dari salah satu bookstagram, dan berlanjut pada goodreads. Dari review-review yang telah ada, tidak ada satupun dari mereka yang memberikan ulasan negatif. Karena begitu penasaran, sebagus itukan novel ini, maka saya putuskan untuk membelinya.
Mengikuti beberapa reviewer-reviewer sebelumnya, saya tidak akan memberikan kritik ataupun komentar negative terhadap novel ini. Karena pada dasarnya, saya sangat menikmati membaca novel ini. Meskipun, saya tidak bisa berkata bahwa buku ini sangatlah bagus sebagaimana apa yang kerap saya dengar dan baca dari book reviewer lainnya.
Judul | Tentang Kamu |
Penulis | Tere Liye |
Penerbit | Republika |
Cetakan | Cetakan XIII, 2019 |
Genre | Romance, Misteri |
Halaman | 524 |
Harga | 85.000 |
Sinopsis Singkat Tentang Kamu
Menjalankan tanggung jawab pertama di firma hukum bergensi, Thompson & Co, Zaman Zulkarnaen harus melacak orang-orang yang berhak atas warisan yang ditinggalkan oleh mendiang Ningsih, yang jumlahnya tidak bisa dikatakan sedikit. Berbekal buku harian usang yang merupakan satu-satunya peninggalan saudagar misterius itu, Zaman terpaksa harus pulang ke Negara asalnya, Indonesia.
Setelah pencarian panjang yang melelahkan, mereka dipertemukan oleh seorang sepuh yang masih mengingat Ningsih. Sayangnya, dia tidak bisa memberikan banyak informasi kecuali kehidupan Ningsih dan adiknya yang penuh derita, serta ibu tiri baik hati yang mendadak durjana karena sebuah mala petaka.
Melalui buku harian yang sama, pencarian Zaman pun berlanjut. Kembali, dia dipertemukan dengan beberapa orang yang masih mengenang sosok Ningsih beserta dengan seluruh kebaikan, kelembutan, serta keteguhan hatinya. Tapi semakin Zaman mengenal ningsih, semakin habis halaman buku harian yang menjadi satu-satunya petunjuk, semakin buram pula kesempatan Zaman untuk mendapati ahli waris yang layak untuk mendapatkan seluruh jerih payah dan kegigihan seorang Ningsih.
Sementara itu, dari balik bayang, seorang dengan kedengkian yang membara, yang masih mengingat Ningsih beserta seluruh luka hati yang tak pernah sembuh perlahan menebarkan intriknya. Mampukah Zaman melindungi warisan Ningsih, serta memberikannya untuk ahli waris yang benar-benar sah?
Judul dan Blurb
Sebelum saya beranjak pada pembahasan substansial, saya akan mereview bagian depan dan belakang halaman sampul. Pertama, judul dari novel ini mungkin kurang representative terhadap isi dari novel kompleks seperti ini. Kedua, blurbnya berisikan kata-kata indah nan puitis. Tapi itu justru membuat calon pembaca merasa kurang tertarik. Dikiranya ini adalah buku berisikan kumpulan puisi. Pun demikian dengan saya yang kerap kali melihat novel ini dalam rak buku, membaca blurbnya, dan langsung meletakkannya karena tidak merasa terikat dengan apa yang disajikan dalam cover belakang buku ini.
Padahal, ada kisah panjang, menegangkan dan penuh makna di dalamnya. juga sebagian misteri yang membuat pembaca harus berpikir dan menebak-nebak. Dari sini, ada banyak potensi dan peluang yang tidak dieksplore baik oleh penulis, ataupun pihak penerbit. Saya bahkan yakin. Jika nama penulis yang terpajang di halaman depan bukanlah Tere Liye, mungkin novel ini akan berakhir di rak buku harga murmer, atau dioper dari bazar buku satu ke yang lainnya saking banyaknya stock yang tersisa dan memenuhi gudang toko buku di kota-kota anda.
Ide Cerita, Plot dan Logika Penulisan
Daripada tentang cinta, novel ini lebih cocok untuk dikategorikan sebagai novel misteri, detektif atau malahan aksi. Namun, sebagaimana novel Tere Liye lainnya, novel ini kental dengan nilai-nilai tentang perjuangan, keluarga dan persahabatan.
Cerita dibuka dengan sebuah logika yang menurut saya cukup sederhana dan mudah diikuti oleh pembaca. Hanya saja, cerita ini berkembang menjadi rumit dan mulai terasa tidak realistis ketika menjelas babak akhir, yang mana memunculkan tokoh antagonis, sebentuk hantu masa lalu yang selama ini menghantui hidup Ningsih, yang mana membuat saya menarik kesimpulan bahwa novel ini menyajikan tokoh antagonis dan protagonist yang terlampau sempurna. Padahal, manusia tidak se-hitam putih itu.
Ningsih sendiri digambarkan sebagai protagonist yang sempurna, tanpa cela dan cacat. Sebenarnya, hal tersebut tidak begitu mengganggu karena saya percaya ada orang yang memiliki sifat seperti itu. Hanya saja, melihat sebegitu sayangnya Ningsih dengan adik tirinya itu, dan bagaimana dia memaffkan begitu saja penyebab utama dari tragedy yang menimpanya, membuat saya skeptis. Setidaknya, gejolak batin dari Ningsih haruslah tetap ada. Tapi itu tidak saya dapatkan, sehingga saya ragu Ningsih ini benar-benar orang yang baik hati atau malah tidak punya hati.
Di sisi lain, kebencian dari tokoh antagonis terhadap Nigsih saya rasa melampaui batas. Padahal, Ningsih tidak secara langsung menyakiti atau menjadi penyebab kejatuhan tokoh antagonis di masa lalu. Pada pengertian ini, motif dari tokoh antagonis untuk mengejar Ningsih dan membawa-bawa kebencian yang absolut kemana pun ia pergi tidak terlalu masih dalam logika berpikir saya. Lalu, tujuan dari tokoh antagonis ini pun juga tidak terlalu jelas. Apakah karena kebencian, keserakahan, atau apa? Saya tidak bisa menangkap bahkan sampai buku ini saya tamatkan.
Gaya Bahasa dan Diksi
Mungkin akan sedikit berbeda dengan novel Tere Liye lain yang bahasanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, karena memang setting bahasanya sebagian besar terjadi di London, sehingga pada bagian awal atau beberapa percakapan, mungkin akan sedikit terkesan layaknya percakapan dalam novel terjemahan. Dan itu sangat meyakinkan.
Sementara narasinya disampaikan dengan sederhana, yidak mendayu-dayu, pun demikian tidak terlampau puitis atau nyastra. Akan tetapi, penyampaian dari Tere Liye, dan teknik pemenggalan yang pas setiap babnya, mampu membuat orang penasaran dan ingin mengikuti kelanjutan kisahnya. Tere Liye menebar beberapa misteri dan sedikit horror, sehingga pada bagian awal saya katakan, bahwa mungkin novel ini lebih kental nuansa investigasinya daripada tentang kisah cinta.
Keunggulan dan Kelemahan
Terlepas dari nama besar Tere Liye, daya tarik dari novel ini terletak dari keluwesan bercerita, dan bagaimana adegan yang dinarasikan dapat menggiring pembaca untuk terus mengikuti setiap kisahnya. Hanya saja, alur dari cerita yang terjalin rapi sedikit terjalin kurang natural, sehingga dalam beberapa bagian membaca novel ini terkesan seperti melihat adegan sinetron yang sedikit hiperbola dan menghitam-putihkan sifat-sifat kemanusiaan.
Penilaian & Kesimpulan
Terlepas dari lebih banyak kritik yang saya sampaikan pada pembahasan sebelumnya, untuk teknik penulisan yang flawless, dan gaya bicara serta narasi yang mampu menghisap pembaca dalam kisah yang menawarkan kasih sayang, romansa cinta, makna keluarga dan persahabatan, saya memberikan nilai 4/5 untuk Tentang Kamu.
Mungkin judul dan blurb novelnya bertujuan sama seperti novel bang Tere yang judulnya ‘Rindu’. Menarik pembaca yg selalu tertarik dgn kisah romance 馃槀